anas dan abraham
foto diambil dari google

PAGI ini TVONE memberi laporan langsung dari 3 tempat memburu progres kasus yang disangkakan kepada Anas Urbaningrum (dialog di studio, laporan dari gedung KPK dan laporan dari kediaman Anas Urbaningrum). Persiapan mereka sedikit kedodoran tampaknya, terbukti dengan adanya suara-suara yang berisi informasi koordinasi di antara sesama petugas teknis yang cukup mengganggu. Ada pemutaran  lagu “Maju Tak Gentar” yang terdengar sangat jelas sehingga mengaburkan suara-suara para teknisi yang terus berkoordinasi. Lagu itu tentu bisa berlaku untuk posisi siapa saja, terutama Anas Urbaningrum bukan?

Jum’at keramat. Jum’at hari ini,  adalah hari yang dianggap oleh banyak orang akan menjadi Jum’at keramat bagi Anas Urbaningrum yang mendapat panggilan untuk ketiga kalinya oleh KPK. Sebagaimana diketahui, Anas Urbaningrum dan pengacaranya menilai ada yang tidak beres dalam pemanggilan itu.

Tim pengacara Anas termasuk bang Buyung Nasution mengeritik pedas KPK yang dinilai tidak benar dalam membuat surat pemanggilan. Mungkin surat panggilan itu bunyinya begini:

“…untuk dimintai keterangan sebagai tersangka dalam kasus proyek Hambalang dan lain-lain”.

Nah kalimat “dan lain-lain” itu yang membuat gerah tim pengacara Anas. Katanya, hal itu mengindikasikan arogansi kekuasaan. Sebelum surat itu direvisi dengan menghapus kalimat “dan lain-lain” itu, tim pengacara menyarankan agar Anas tidak hadir. Ada yang merasa ini kok seperti sandiwara. Kurang lebih seperti buying time. Toh KPK bisa memanggil paksa ketika lembaga itu menilai sudah saatnya, sebagaimana diungkapkan dengan keras oleh Abraham Samad beberapa hari lalu, dan kelihatannya pagi ini eksekuti penjemputan paksa akan dilakukan.

Iwan Barbarian: Jika gugatan judicial review UU pilpres yang diajukan Yusril Ihza Mahendra berhasil, akan terjadilah revisi besar-besaran jadwal dan tahapan pemilu.

Roni Setarabersaudara: Akankah kita memberi perpanjangan waktu kepada SBY untuk menjabat presiden sehubungan dengan revisi jadwal dan tahapan pemilu itu nanti?

Yang lain-lain (1): Apakah antara SBY dan Yusril Ihza Mahendra sudah ada kesepahaman tentang sesuatu (ingat beberapa pekan lalu mereka sudah bertemu), termasuk misalnya akan menjadi pengacara bagi SBY dan keluarga?

Yang lain-lain (2): Bagaimana gerangan akibat-akibat yang akan muncul terutama kepada Ibas dan SBY dari kasus yang dituduhkan kepada Anas Urbaningrum dalam kasus Hambalang dan lain-lain itu jika ia sudah mulai ditahan dan diadili?

Yang lain-lain (3): Jangan suuzon dulu. Tunggu proses hukum berjalan apa adanya.

Yang lain-lain (4): Bagaimana tak suuzon? Ini kasus yang sangat belepotan muatan politik kan? Bagaimana Anda bisa melepaskan itu semua?

Yang lain-lin 5: Negeri kita memang menyedihkan. Tetapi saya tak mengharapkan Anda ikut sedih. Tegarlah.

Keterangan Pers. Gede Pasek Suardika, salah seorang sahabat Anas Urbaningrum yang juga sebagai pengurus inti PPI kepada media menjelaskan bahwa sekitar pukul 9.30 pagi ini akan diselenggarakan konferensi pers. Kesempatan itu tentu patut diduga akan menjadi peluang bagi Anas Urbaningrum untuk menyampaikan hal-hal yang dianggapnya penting dan juga dibutuhkan oleh media sekaitan kasus Hambalang.

Dalam sebuah episode laporannya pagi ini, TVONE secara jelas menyebutkan “benarkah Anas Urbaningrum memegang kartu truff yang akan menyeret Ibas dan SBY  dalam kasus Hambalang yang dituduhkan kepada Anas Urbaningrum?” Pernyataan itu pun diulang lagi oleh Balqis Manisang dalam episode lanjutan ketika diminta melaporkan keadaan di rumah Anas Urbaningrum yang sedang bersiap-siap melakukan konferensi pers.

Normalnya jika seorang penguasa (SBY) ingin dilawan, momentumnya memang sangat tepat di penghujung kekuasaan. Karena itu, Anas Urbaningrum tak harus dibaca didukung oleh internal PPI saja. Patut diduga tokoh yang merasa tepat bersama-sama dengan Anas Urbaningrum melawan SBY sambil mempersiapkan perolehan peluang terbaik pasca kekuasaan SBY cukup banyak. Siapa saja mereka, itu tak penting dan artinya Anas Urbaningrum tidak sendirian.

Diduga hari ini Anas Urbaningrum akan hadir hari ini memenuhi panggilan ketiga KPK ini, dan langsung ditahan. Sedangkan digantung di Monas pun ia siap jika terbukti korupsi, apalagi untuk hadir memenuhi pemanggilan KPK bukan?

Pertanyaan pentingnya ialah apa saja perkembangan lain ke depan dalam hal penegakan hukum dan politik sesuai dengan babak baru kasus Hambalang ini? Marilah kita tunggu saja.

Shohibul Anshor Siregar