Filosofi kesejahteraan sosial mencakup serangkaian teori, perspektif, dan perdebatan tentang bagaimana masyarakat harus mengkonseptualisasikan dan mengatasi isu-isu keadilan, kesetaraan, dan kesejahteraan. Dalam kajian kritis ini, kita akan mendalami literatur yang tercantum di bawah ini untuk mengeksplorasi dan mengevaluasi wawasan dan argumen filosofis utama mengenai kesejahteraan sosial. Dengan mempelajari karya-karya cendekiawan terkemuka seperti Rawls, Nozick, Sen, Nussbaum, dan lainnya, kita akan menelusuri berbagai kerangka filosofis dan implikasinya terhadap kebijakan dan praktik kesejahteraan sosial.

Rawls dan Teori Keadilan. Karya John Rawls yang berpengaruh, “A Theory of Justice” (1971), memberikan titik awal untuk membahas filsafat kesejahteraan sosial. Rawls mengemukakan konsepsi keadilan yang mengedepankan keadilan dan kesetaraan, dengan mengajukan posisi asli dan tabir ketidaktahuan sebagai alat untuk merancang institusi yang adil. Kami akan menilai secara kritis ide-ide Rawls, mengkaji kekuatan dan kelemahannya dalam kaitannya dengan tantangan kesejahteraan sosial di masyarakat yang beragam.

Libertarianisme dan Negara Minimal. “Anarchy, State, and Utopia” (1974) karya Robert Nozick menyajikan kritik libertarian terhadap negara kesejahteraan yang ekspansif. Nozick menganjurkan negara minimal yang menghormati hak-hak individu, menekankan pentingnya interaksi sukarela dan membatasi intervensi pemerintah. Kami akan mengevaluasi perspektif Nozick, dengan mempertimbangkan implikasinya terhadap kesejahteraan sosial dan potensi ketegangan antara kebebasan individu dan kesejahteraan kolektif.

Pendekatan Kapabilitas dan Pembangunan Manusia. Karya-karya Amartya Sen, termasuk “Inequality Reexamined” (1992) dan “Development as Freedom” (1999), memperkenalkan pendekatan kapabilitas terhadap kesejahteraan sosial. Sen menekankan pentingnya memperluas kemampuan dan kebebasan individu sebagai tujuan utama pembangunan dan kebijakan sosial. Kami akan terlibat secara kritis dengan kerangka kerja Sen, mengeksplorasi implikasinya dalam mengatasi kesenjangan multidimensi dan mendorong kemajuan umat manusia.

Perspektif Feminis terhadap Kesejahteraan Sosial. “Perempuan dan Pembangunan Manusia” (2000) karya Martha Nussbaum menawarkan kritik feminis terhadap teori kesejahteraan tradisional. Nussbaum menekankan pentingnya mengatasi kesenjangan gender dan mengakui pentingnya kemampuan manusia dalam mencapai keadilan sosial. Kami akan mengkaji kontribusi perspektif feminis terhadap filosofi kesejahteraan sosial, menilai potensinya dalam perubahan transformatif dan pembuatan kebijakan inklusif.

Globalisasi, Ketimpangan, dan Kesejahteraan Sosial. Karya Joseph Stiglitz, Dani Rodrik, dan lainnya menyoroti dampak globalisasi dan transformasi ekonomi terhadap kesejahteraan sosial. Kami akan mengeksplorasi ketegangan antara globalisasi dan kesejahteraan sosial, menganalisis secara kritis distribusi manfaat yang tidak merata dan tantangan yang ditimbulkan oleh integrasi ekonomi global. Selain itu, kami akan mempertimbangkan pendekatan alternatif untuk mengelola tantangan-tantangan ini dan menciptakan sistem kesejahteraan sosial yang lebih adil.

Kesejahteraan Sosial dan Perubahan Teknologi. Dampak perubahan teknologi terhadap sistem kesejahteraan sosial merupakan hal yang perlu mendapat perhatian. Karya ilmuwan seperti Klaus Schwab yang meneliti Revolusi Industri Keempat, dan Wouter Van den Berge yang mengkaji dampak perubahan teknologi terhadap kebijakan ketenagakerjaan, memberikan wawasan yang berharga. Kami akan mengevaluasi secara kritis hubungan antara kemajuan teknologi dan kesejahteraan sosial, menilai potensi risiko dan peluang yang ada.

Kesimpulan. Filosofi kesejahteraan sosial adalah bidang yang kompleks dan memiliki banyak segi yang melibatkan pergulatan dengan beragam perspektif teoretis dan pertimbangan praktis. Dengan mengkaji secara kritis karya-karya para pemikir berpengaruh di berbagai disiplin ilmu, kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang landasan konseptual, dilema etika, dan implikasi kebijakan yang melekat dalam filsafat kesejahteraan sosial. Terlibat dalam ide-ide ini akan membekali kita untuk menghadapi tantangan dalam membangun sistem kesejahteraan sosial yang adil, inklusif, dan berkelanjutan di dunia yang terus berubah.

Daftar Pustaka

Arneson, J. (1998). Utilitarianism and social justice. Journal of Social Philosophy, 29(1), 2-22.
Cohen, G. A. (1995). The egalitarian challenge to capitalism: A philosophical introduction. Oxford University Press.
Daniels, N. (1989). Justice and justification: Selected essays. Cambridge University Press.
Edwards, M., & Foley, R. (2007). Civil society. Annual Review of Sociology, 33(1), 383-403.
Esping-Andersen, G. (1990). The Three Worlds of Welfare Capitalism. Princeton University Press.
Eveline, J., & Wendt, H. P. (2003). The role of the third sector in social welfare provision. Social Policy & Administration, 37(4), 417-433.
Fraser, N. (1989). Unfinished democracy: From Keynesian welfare state to post-industrial crisis. Verso.
Fukuyyama, F. (2018). Identity: A demand for dignity and the politics of the future. Farrar, Straus and Giroux.
Gough, I. (1979). The welfare state in crisis. Social Policy & Administration, 13(4), 545-558.
Held, D., McGrew, A., Goldblatt, D., & Perraton, J. (1999). Global transformations: Politics, economy, and culture. Stanford University Press
Mill, J. S. (1859). On Liberty. Penguin Classics.
Nozick, R. (1974). Anarchy, State, and Utopia. Basic Books.
Nussbaum, M. C. (2000). Women and human development. Cambridge University Press.
Pogge, T. (1989). Realizing human rights: Economic development and social entitlements. Cambridge University Press.
Putnam, R. D. (2000). Bowling alone: The collapse and revival of American community. Simon and Schuster.
Rawls, J. (1971). A Theory of Justice. Harvard University Press.
Rodrik, D. (2006). Globalization and unequal benefits. Review of International Political Economy, 13(3), 442-472.
Schwab, K. (2016). The Fourth Industrial Revolution. Crown Publishing Group.
Sen, A. (1992). Inequality reexamined. Harvard University Press.
Sen, A. (1999). Development as Freedom. Oxford University Press.
Shue, H. (1980). Basic rights: Subsistence, affluence, and U.S. foreign policy. Princeton University Press.
Standing, G. (2011). The precariat: The new dangerous class. Bloomsbury Publishing.
Stiglitz, J. E. (2007). Globalization and its discontents. W. W. Norton & Company.
Titmuss, R. M. (1974). Social Policy: An Introduction. Palgrave Macmillan.
Van den Berge, W. (2018). The impact of technological change on social welfare systems. International Journal of Labour Policy and Regulation, 21(2), 147-173.
Van Parijs, P. (1995). Real freedom for all: What (if anything) can justify poverty? Oxford University Press.
Wilkinson, R., & Pickett, K. (2009). The spirit level: Why greater equality makes societies stronger. Allen Lane.